Jumat, 12 Juni 2009

Antara IPA, IPS atau Bahasa

ketika belajar di SD ataupun SMP kita belum mengenal apa yang dinamakan dengan penjurusan. Kita mengenal program penjurusan baru setelah kita duduk dibangku SMA melalui penjelasan yang disampaikan oleh guru Bimbingan Konseling di SMA. Dan memang program penjurusan dilakukan pada akhir semester 2 di kelas X, ini merupakan bentuk dari layanan bimbingan konseling yaitu penempatan dan penyaluran siswa sesuai minat dan bakat serta kemampuan yang dimiliki siswa. Momentum pemilihan jurusan ini bagi siswa adalah merupakan saat-saat kritis dalam setiap fase kehidupan. Dikarnakan aktifitas memilih, selain sangat rumit dan komplek juga akan membawa konsekwensi dan resiko tertentu.
Tentu kita bertanya atau setidaknya pernah ada terbesit pertanyaan di benak kita masing-masing, “sebetulnya untuk apa sih penjurusan itu dilakukan” atau “mengapa harus ada penjurusan”?. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan, yaitu:
1. Keunikan indevidu, adanya kesamaan dan perbedaan antara pribadi yang satu dan yang lain mengenai; bakat, minat serta kemampuan
2.Hak setiap pribadi untuk menentukan pilihan, tentu saja harus disesuaikan dengan minat, bakat serta kemampuan yang dimiliki
3.Penyiapan untuk pendidikan yang lebih tinggi serta dunia kerja, dimana saat itu siswa harus memiliki spesifikasi program studi tertentu atau pekerjaan tertentu
4.Ketentuan kurikulum, pemilihan jurusan adalah ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui kurikulum yang berlaku untuk sekolah dengan disesuaikan kemampuan sekolah masing-masing.

Ada 3 program studi di SMA yang kita kenal, yaitu Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) serta Program Bahasa. Memilih jurusan ini bukanlah pekerjaan asal-asalan, misalnya seorang siswa memilih IPA hanya karena menghindari mata pelajaran hapalan atau hanya karena factor pengaruh dari teman karibnya, temannya di IPA lantas ia ikut-ikut juga di IPA. Untuk sampai kepada tataran ideal tersebut, kita membutuhkan sebuah metoda analisa yang nantinya dapat digunakan untuk membantu kita dalam memperhitungkan segala sesuatu yang berkaitan dengan keputusan yang akan kita ambil. Salah satu metoda yang ditawarkan kepada anda adalah analisis SWOT.
SWOT adalah merupakan akronim dari:

S = Streng = sesuatu yang menjadi kelebihan/kekuatan diri pribadi siswa
W = Weaknes = sesuatu yang menjadi kelemahan/kekurangan diri siswa
O = Opportunity = sesuatu yang dapat dijadikan penunjang keberhasilan diri siswa
T = Threat = sesuatu yang dapat menggagalkan rencana studi siswa.

Contoh:
Siswa A menggunakan metoda analisis SWOT pada saat ia menentukan keputusan untuk memilih jurusan IPA. Aspek-aspek yang ada pada diri saya:
Potensi kekuatan (Streng);
- menyenangi mata pelajaran eksakta (Fis, Bio, Kim, MTK)
- hasil belajar semester 1 kelas X termasuk 5 besar
- hasil tes IQ tinggi dengan kemampuan bakat yang mendukung di IPA
- motivasi belajar tinggi
Potensi kelemahan (Weeakness)
- tidak menyenangi mata pelajaran social/hapalan
- hasil belajar untuk pelajaran social rendah
Peluang (Opportunity)
- memiliki fasilitas belajar yang lengkap
- ketersediaan buku-buku penunjang
- adanya dukungan orang tua
- mengikuti les belajar tambahan
Potensi ancaman (Threat)
- lingkungan di rumah memungkinkan untuk belajar maksimal
- siswa A pandai memilih teman sehingga kemungkinan terpengaruh untuk belajar sangat kecil.

Lantas pertimbangan apa yang digunakan di dalam penjurusan sehingga factor-faktor “SWOT” yang ada pada diri kita dapat diketahui.
Secara umum, hal yang dipertimbangkan untuk pemilihan jurusan adalah:
1. Prestasi belajar/ nilai rapor
2. Kemungkinan potensi yang dimiliki (intelegensi, bakat, minat, serta cirri-ciri kepribadian).
3. Cita-cita / karier
4. Hasil konsultasi/konseling dengan guru Bimbingan Konseling serta pertimbangan dari Wali Kelas dan juga guru mata pelajaran terkait untuk penguatan.

Secara khusus, hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan jurusan:
1. Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Nilai mata pelajaran yang menjadi cirri program ini seperti; fisika, kimia, biologi, matematika, minimal harus sesuai dengan Standar Ketuntasan Minimal (SKM). Kemudian hasil tes psikologi; IQ minimal 100, kemampuan numerical, skolastik, relasi ruang minimal 65 serta memiliki motivasi diri yang tinggi.
2. Pogram Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Didukung dengan mata pelajaran yang menjadi ciri program ini seperti: ekonomi, sosiologi, tata negara, antropologi minimal harus sesuai dengan Standar Ketuntasan Minimal (SKM). Sesungguhnya pada program IPS ini juga dibutuhkan bakat numerical, verbal serta penalaran yang tinggi.
3. Program Bahasa
Juga harus di dukung dengan mata pelajaran yang menjadi cirri dari program ini seperti; bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta penambahan bahasa asing lain seperti Jerman atau Bahasa jepang yang kesemuannya harus minimal sesuai dengan KKM. Terkait masalah hasil tes psikologi pada jurusan ini hendaknya ditunjang dengan kemampuan verbal serta penalaran yang tinggi.

Kiranya ini dapat membantu siswa kelas X di SMA untuk memilih jurusan yang tepat sehingga mereka dapat berkembang secara lebih optimal sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Namun perlu juga di ingat bahwa sebetulnya antara IPA, IPS, Bahasa memiliki karekteristik masing-masing, program yang satu tidak lebih hebat dari program yang lain. Hal ini penting utamanya bagi rekan-rekan guru Bimbingan Konseling untuk dapat menyampaikan kepada siswa asuhnya arena selama ini ada semacam persepsi yang salah dari siswa, dimana para siswa menganggap bahwa siswa-siswa yang ditempatkan pada jurusan IPA adalah merupakan kumpulan dari anak-anak pintar, sedangkan mereka yang di tempatkan pada jurusan IPS dan Bahasa memiliki kemampuan yang rendah atau di bawah anak-anak IPA.

Mudah-mudahan ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, karena dengan penempatan siswa yang tepat menurut bakat serta kemampuan yang mereka miliki merupakan langkah awal menuju peningkatan mutu dan hasil pendidikan kita di masa yang akan datang.

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Home Improvement. Powered by Blogger